Tak Ada yang Paling Besar

 

Flying around the tree, TMG, 02/15/2023

Dulu sekali saat belum ada perdagangan antar benua, manusia pastilah hidup dengan mengandalkan hasil bumi sekitarnya. Mengkonsumsi apa yang ada dan tak pernah membayangkan selainnya. Mereka hidup damai dengan kecukupan pangan yang disediakan oleh alam, ketika sumber pangan di sekitar habis maka mencari lagi tempat yang penuh kelimpahan. Manusia menjadi nomaden. Selanjutnya, ketika mulai mengenal cocok tanam, daerah tempat tinggal menjadi penting, bisa hidup berkelompok dan lahir pula kebudayaan baru dalam suatu daerah.

Karena memanglah manusia itu makhluk yang berkembang, dahaga keingintahuan tak pernah terselesaikan. Perdagangan antar daerah lalu antar benua dikenal. Orang-orang bisa makan dari hasil bumi daerah lain yang asing. Saling tukar menukar barang dan berkembang pula sistem perdagangan, menentukan alat sebagai nilai tukar dan menjadikannya lebih simple.

Sampai saat ini, hulu dari perdagangan seluruh benua mulai kita terka. Kemudahan memperoleh barang dari daerah lain tak kunjung menjadi pemuas. Tetap kurang sempurna, lalu waktu tunggu dipersingkat. Barangkali barang yang didatangkan dari Amerika bisa disihir sekejap langsung sampai ke Purwokerto. Sebuah sihir yang bisa diterima akal, yang datang dari mesin. 

Berkat sihir yang berkembang, buah dari revolusi industri dua abad lalu itulah sekarang orang-orang mulai gemar membandingkan, lebih mudah  memilih barang yang paling murah, lebih mudah melihat orang lain daripada dirinya sendiri, lebih mudah mendapatkan jawaban, dan lebih mudah mengalihkan pekerjaan pada sihir yang sangat ajaib itu. Hidup menjadi tinggal makan saja serta memutar otak agar sihir itu terus berkembang, meski akhirnya tak mampu lagi dipegangnya karena ia telah menyalak buas. Semua yang dilewati dilahapnya, mulut besarnya adalah modal besar yang siap menerkam yang lebih kecil. Yang kecil dimakan yang besar, yang besar dimakan yang lebih besar, yang lebih besar dimakan yang lebih besar lagi. Tapi tak ada yang paling besar.

Share:

0 komentar