MENJADI TAWAKAL [1] Karunia Manusia


Karunia Manusia
Disebutkan sebagai Khalifah dimuka bumi, menjadi sosok pilihan hingga malaikat pun bersujud
Tabiatnya menjadi sempurna dengan dikaruniai akal.
Manusia dan Akal, dan Nafsu yang dominan.
Menjadi sering lupa pada akal karena nafsu lebih diikuti,
Mulai mengingat kembali Sang Pencipta dikala kesempitan menghimpit.
Sungguh itulah cobaan
Berbagai macam bentuk cobaan silih berganti menimpa,
disebutkan diantara tiga yaitu harta, tahta dan wanita.
Ujian juga berupa segala hal yang menghalang-halangi untuk lebih baik,
Juga hal-hal yang menyenangkan.
Makan menjadi sangat enak karena nafsu makan,
Bicara menjadi nikmat bertutur pada banyak manusia lain,
hingga ngelantur dan akhirnya ngawur akibat terlalu sering.
Nafsu memang begitu jika dituruti, merasa nikmat namun hakikatnya kosong,
Merasa sudah maksimal memeranginya namun ternyata belum.
Al-Ghazali sang Imam besar itu mengatakan jika nafsu tak dapat dibunuh, tapi bisa dikawal,
nafsu tak akan pernah mati, tapi bisa dijinakan dengan latihan rutin dan terus menerus.
Mengekang segala kenikmatan semu, demi memelihara akal.
Akibat nafsu pula muncul prasangka,
merasa telah berusaha maksimal. Padahal belum
Hingga Tuhan belum memberikan apa yang di mau,
Mungkin karena jiwa yang belum siap.
Takut jadi takabur, jumawa atau sifat tercela lainnya semakin meninggi,
Atau takdir memang berkata lain.

Disisi lain pula..
Bagian 2

Bantul, ditulis pada 30 Desember 2018 

Share:

0 komentar