Semua akan tumbang pada waktunya
ilustrasi |
Suatu pagi seseorang meminta tolong dengan nadanya yang seolah-olah
seperti sudah tak mampu berdiri, padahal kenyataannya hanya masuk angin biasa.
Keluhannya batuk dan pusing ringan, waktu kutanya sakit apa ia menjawabnya
masuk angin. Saya pun memberikan pertolongan dengan apa yang bisa saya lakukan,
biasanya membelikan makan dan suplemen kesehatan. Ia terus mengeluh tentang
sakitnya, katanya kecapean terlalu banyak kegiatan dll sehingga waktu itu ia
selalu meminta tolong. Semua teman temannya menolong dengan selow dan ada
beberapa teman yang tak ambil peduli. Sebenarnya kami tinggal di sebuah
kompleks asrama, jadi terdapat banyak anak untuk setiap satu kamar. Untuk kamar
dengan ukuran 3x4 seperti kamar kami ini dihuni sekitar 5 sampai 6 orang.
Semua akan
tumbang pada waktunya
Di kala kita sehat terkadang ada yang terlupa yaitu sakit, benarlah
lagunya Opik akan “ingat 5 perkara sebelum 5 perkara”. Yang akan ku bahas
minggu ini ialah sehat sebelum sakit. Bukan bermaksud menggurui karena note ini
sebagai pengingat juga untuk diri. Terkadang apa yang kita tak bayangkan akan
begitu saja menghujani diri kita, begitu pula dengan sakit bisa datang kapan
aja tanpa mengenal waktu. Pernah aku alami aku benar-benar dalam kondisi yang
fit, dengan sombongnya ku melalai kemana-mana. Berkativitas seharian tanpa
kenal lelah, makan telat, dll.
Sebenarnya aku
juga biasa makan telat, sarapan juga sering sekali bersamaan dengan makan
siang. Istilahnya mungkin dijamak ya, hal tersebut pasti sudah menjadi
kebiasaan banyak pelajar dan mahasiswa. Masuk pagi entah untuk sekolah, pergi
ke kampus atau bekerja membuat beberapa orang tak sempat sarapan. Hingga suatu
hari, aku pun tumbang. aku masuk angin dan harus istirahat seharian. Banyak tugas
dan deadline mundur dari waktu yang ditentukan. Di saat seperti itu benar-benar
menyiksa. Dikala tumbang baru kita sadari, betapa nikmatnya sehat, makan enak,
tidur nyenyak.
Ketika waktu
tumbang datang manusia hanya bisa meminta. Meminta kesehatan pada yang Kuasa
itu pasti, meminta tolong pada teman juga pasti. Memang kodrat sebagai makhluk
sosial bagaimana lagi.. Namu ada satu hal yang tidak kusukai dari orang sakit,
yakni keluhan. Menurutku keluhan hanya membuat situasi lebih memburuk, mindset
menjadi negatif. Banyak hal penyebab sakit sebenarnya, kalau menurut kitab “Tanwirul
Qulub” karya Syaikh Amin Al Kurdi dari Irak yang kitabnya sering dikaji di malam Sabtu, mengatakan bahwa ada tiga hal
penyebab sakit. Ketiganya adalah; 1).sakit karena diingatkan Allah SWT untuk
beristirahat dan tadabbur, hal ini menjadikan sakit sebagai rahmah dan karunia sehingga
dapat meleburkan dosa-dosa orang yang berpenyakit 2).sakit karena azab, hal ini
lebih kepada murka Allah, sakit yang diderita bisa jadi disebabkan karena dosa-dosa
baik pada sesama manusia dan pada Sang Pencipta. 3) sakit yang ketiga disebabkan
karena kemaksiatan, maksiat dan dosa-dosa besar (dosa kecil juga bisa menjadi
besar jika dilakukan terus menerus) maksiat membuat hati menghitam sehingga
cahaya Allah tak lagi mampu menembus, dalam hal ini kemaksiatan adalah sumber
dari penyakit, baik sakit jiwanya ataupun fisiknya.
Jadi kalau kita
terkena sakit coba dikroscek kembali, karena apa kita sakit. Jika bagi penuntut
ilmu kita berhak berhusnudhon bahwa sakitnya sebagai bentuk rahmah Allah
sebagai pengingat, boleh jadi pengingat untuk istirahat, atau boleh jadi agar
lebih meluangkan waktu untuk mengingat Tuhannya dan melepas kesibukannya
beberapa saat dan menata kembali segala prioritasnya, untuk selalu menjadikan
Tuhannya prioritas dan untuk selalu menjaga kemesraannya dengan Sang Pencipta.
Kembali lagi pada
keluhan, karena menurut saya perilaku seperti itu menunjukan ketidaksyukuran,
ia lupa bahwa sakit juga bisa berarti kasih sayang Tuhannya. Kecuali jika
pernah melakukan kemaksiatan-kemaksiatan lain (bisa bermaksiat pada sesama makhluk Allah
atau pada Tuhannya sendiri), maka dibutuhkan obat yang tepat. Yang dibutuhkan
oleh orang yang berpenyakit memanglah obat, obat yang pas akan membawa
kesembuhan. Jenis obat pun beragam, jika sakit hati dan jiwa maka dibutuhkan
obat hati. Seperti lagunya Opik “obat hati ada lima” (sudah pada hafal kali ya),
jika obat raga maka ramulah obat untuk raga.
Sejatinya
disyukuri, dengan sedikit sakit menandakan sinyal dari tubuh yang meminta
haknya untuk diistirahatka sejenak, harusnya kita sendiri yg menyadari itu. Jika masih sanggup berjalan maka melangkahlah. Janganlah
menjadi orang yang berpikir bahwa kamu yang paling capek dan paling bekerja
keras. Sungguh di luar sana masih banyak sekali yang lebih padat kegiatannya,
yang bahkan mungkin buat makan aja tak sempat dan harus mencuri curi waktu.
Tapi bukankah seperti itu berati ia tak mensyukuri nikmat waktu yang diberikan
Tuhan?
Semua orang
diberi waktu 24 jam dalam sehari, dalam sehari itu ada yang bisa menyelamatkan
nyawa, ada yang bisa menang lomba, memenagkan tour ke luar negeri, bertemu
jodoh, bertemu kawan lama, dan menyambung silaturahmi.
Lalu apa yang
sudah kita perbuat sehingga sudah berani-beraninya mengaggap diri orang
tersibuk dan yang lain tidak. Bukalah mata lebar-lebar, jangan picik. Banyaklah
membaca, membaca dunia salahsatunya agar daya pandangmu semakin jauh.
Syukurilah nikmatmu, jangan mengeluh. Hanya butuh kerjakan yang terbaik saat
ini.
Sampai jumpa
besok, jika aku bertemu kamu lagi dan kamu masih menganggap dirimu paling
banyak berkegiatan maka aku berani bertaruh bahwa kamu belum mempelajari
managemen, prioritas dan optimalisasi waktu, dan kamu harus belajar. Aku pun masih
belajar, tapi nanti kita belajar bersama tak jadi masalah bagiku, berproses bersama menuju versi terbaik diri. See you!!
Sungguh, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Tags:
Motivasi
0 komentar