Dalam Dunia yang Semakin Cepat

source image: freepik

Saat ini arus informasi sudah sangat kencang, sangat bejibun. Apapun bisa didapat dengan bermodalkan telpon pintar. Dalam dunia digital ini Informasi seperti saling serang antara satu dengan yang lain mengikuti pihak-pihak yang berkepentingan. Kiranya benar yang dikatakan Faucault, seorang filsuf Perancis itu dalam teori relasi kuasanya yang mashur.

Tapi kenapa informasi yang makin banyak justru tidak membuat orang semakin pintar. Kiranya memang betul apapun yang dikonsumsi secara berlebih itu tidak baik, termasuk informasi, dimana dalam masyarakat industri ia adalah sebuah produk. Banyaknya konsumsi berakibat pada kemampuan otak yang kelimpungan memprosesnya.

Fenomena ini disebut Virilio sebagai dromosphere, suatu keadaan pada lingkungan yang semuanya serba cepat (Virilio, 2007). Menurut Virilio kecepatan yang melanda masyarakat modern mengakibatkan banyak kecelakaan. Dengan kondisi tersebut Virilio khawatir pada beberapa keadaan yang akan menimpa kita, diantaranya mengalami kebingungan dan tidak tahu dimana kita berada, antara dunia nyata dan dunia maya jaraknya menjadi sangat tipis (Brown, 2012).

Dalam kultur digital, maka kesalahan bertindak yang sepertinya sepele bisa menjadi besar akibatnya. Hanya karena berita yang belum diketahui kebenarannya, beribu-ribu orang bisa berduyun-duyun turun memenuhi jalanan dan menggugat otoritas. Situasi inilah yang kerap kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum agar kepentingannya bisa berjalan mulus. Saat ini bukanlah hal yang sulit untuk mengumpulkan massa lalu menjual produk. Terkadang karena informasi yang belum valid, pertumbahan darah dan saling serang juga kerap terjadi.

Keadaan ini menjadi sangat menyeramkan dan menyerang ketenangan. Jika ditanya apa yang sekarang kamu takutkan? Mungkin saya akan menjawab, salah mengambil kesimpulan. Kesimpulan, biasa kita hasilkan setelah beberapa informasi-informasi yang masuk. Kesimpulan kita hasilkan setiap harinya dan membawa pada tindakan sehari-hari. Jika kemampuan otak dalam memprosesnya tidak berjalan baik, kita mengalami sekat kegagapan sehingga antara informasi yang masuk dengan kesimpulan terkadang tidak berkausalitas lalu berakibat pada kesalahan tindakan (action).

Begitulah zaman, ia selalu berevolusi. Entah apa lagi yang akan ada setelah puncak digital ini. Entah apalagi yang akan membuat gagap manusia setelah ini. Kegagapan manusia yang tidak bisa mengikuti arus yang semakin cepat. Dengan apa menghadapi?

Tags:

Share:

0 komentar