SYAIKH BILAL MUHAMMAD AFIFI GHANIM, AL-AZHAR UNIVERSITY UNGKAPKAN TANTANGAN UMAT ISLAM KINI
Dari kiri: Nyai Hj. Hindun Anisah, Buya Husein, Prof. Said Aqil Husain Muhammad, Syaikh Bilal Muhammad Afifi Dok: almunawwir.com |
Menurut Syaikh Bilal Muhammad Afifi Ghanim dari Al-Azhar University menyebut dua tantangan Islam kini yaitu tantangan internal yang berasal dari
umat Islam sendiri dan tantangan eksternal dari luar islam. Hal itu Beliau ungkapkan pada Muktamar Pemikiran Santri Nusantara yang digelar di Pesantren Krapyak, Yogyakarta pada Kamis pagi (11/10). Berikut dimulai dari tantangan internal, termasuk di dalamnya yaitu;
Pertama, tantangan masalah terorisme yang dapat melemahkan
masyarakat Islam. Syaikh Bilal mengatakan bahwa terorisme tak hanya sebagai
tantangan internal melainkan juga ekternal, karena meski pelaku terorisme
adalah orang Islam sendiri tetapi justru pemimpin aksi-aksi terorisme selalu
mendapatkan perlindungan dari negara non
muslim, sehingga terorisme juga dimanfaatkan oleh negara-negara yang tidak pro
Islam untuk melemahkan Islam.
Kedua, Kesalahan dalam memahami ajaran Islam, ada kelompok-kelompok
Islam tertentu yang menafsirkan agama Islam ini adalah ajaran yang baku dimana
dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya serta tidak menerima perubahan
sesuai perkembangan zaman dan tempat.
Padahal ajaran Islam sendiri bersifat universal yang mampu dipakai dalam
segala zaman dan tempat.
Ketiga, Kerusakan moral, banyak para remaja beranggapan Islam
adalah ajaran yang membatasi kebebasan sehingga mereka justru menanyakan
beberapa hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam Islam itu sendiri, salah
satunya adalah kenapa di dalam Islam mengharamkan khamr dan mengharamkan zina.
Mereka (para remaja) tidak mengetahui dan memahami bahwasanya
diharamkannya khamr adalah dalam rangka untuk melindungi mereka sedangkan
diharamkannya zina adalah untuk melindungi nasab (keurunan), dengan
diharamkannya zina maka nasab (garis
keturunan) seseorang itu menjadi jelas. Maka Islam mengharamkan zina bukan
untuk membatasi kebebasan melainkan untuk melindungi mereka dari
perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keturunan (nasab).
Kemudian diharamkannya khamr Syaikh Bilal menyebut bahwa jika
dipahami secara benar diharamkannya khamr ini adalah dalam rangka untuk
melindungi dan menjaga akal, sebab jika orang minum khamr akalnya akan rusak dan
hilang, jika orang itu akalnya sudah rusak dan hilang maka tidak ada bedanya orang itu dengan binatang.
Keempat, Munculnya berbagai kelompok dan perbedaan dalam agama Islam,
yang mana diantara kelompok justru menyalahkan dan mengkafirkan kelompok lain
sehingga tidak dapat bahu membahu dan saling menguatkan antara kelompok Islam.
Menurut Syaikh Bilal, tidak semua negara Barat memusuhi Islam, ada
sebagian yang bisa berdampingan dengan
kelompok / negara Islam tetapi ada sebagian yang lain yang memang memusuhi Islam. Jadi sesungguhnya musuh Islam
dari negara Barat ini adalah yang berusaha melemahkan Islam dengan tantangan-tantangan
yang disebutkan tersebut.
Tantangan lain yang dapat melemahkan Islam adalah gerakan
pemurtadan dan pendangkalan akidah pada generasi Islam. Jadi generasi Islam
dijauhkan dari ajaran agama yang sebenarnya dan menyimpang dari kebenaran
Al-Qur’an yang sebenarnya, sementara musuh-musuh Islam sendiri telah mengakui
kebenaran dari ajaran Al-Qur’an.
Jadi perkembangan teknologi dan berbagai macam penelitian yang
telah dilakukan negara-negara Barat yang tidak mengakui ajaran Islam kini telah
membenarkan kebenaran Al-Qur’an yang tidak bertentangan dengan ilmu
pengetahuan. Akan tetapi di sisi yang lain mereka berusaha menjauhkan dari
akidah yang benar ini dalam rangka melemahkan kekuatan Islam.
Bersambung ke Tantangan Eksternal...
Tags:
coretan unc
0 komentar