PELAJARAN BERHARGA DARI SYRIA (SURIAH) UNTUK INDONESIA: MENJAGA PERSATUAN
Gambar : Anak-anak dan perempuan menjadi korban konflik Suriah. dok: bbc.com |
Suriah
(Syria) merupakan suatu negara yang terletak di wilayah Asia Barat yang
letaknya berbatasan dengan Lebanon dan Laut Mediterania. Dengan nama resmi
Republik Arab Suriah negara ini telah membebaskan diri dari penjajahan Perancis
dengan meraih kemerdekaannya pada tahun 1946. Saat
ini Suriah dipimpin oleh Presiden Bashir Al Assad yang memimpin sejak tahun
2000, menggantikan posisi Ayahnya Hafidz Al Assad yang juga meminpin Suriah
tahun 1971-2000. Setelah lamanya 11 tahun memimpin, Basir Al Assad menemui
puncak konflik yang mengancam keberlangsungan negara, yang mana pada akhirnya
ia harus berperang melawan rakyatnya sendiri.
Di
tahun 2011 Suriah telah mengalami konflik yang begitu hebat. Dari yang
diberitahukan oleh Stephen Starr bahwa konflik Suriah berawal dari sebuah
protes atas penangkapan beberapa pelajar di Kota Daraa. Para remaja yang
berusia sekitar 19-15 yang diculik pada Maret 2011 lalu itu telah menuliskan
slogan-slogan anti pemerintah di tembok-tembok kota yang berbunyi bahwa rakyat
menginginkan rezim yang berkuasa untuk
turun.
Menanggapi
perlawanan itu pemerintah bersikap represif dengan memenjarakan para remaja
tersebut, hingga dari tindakan oleh Polisi Suriah yang dipimpin Jendral Aref
Naijib yang tak lain adalah sepupu Bashir Al Asasad sendiri. Tindakan Polisi
tersebut menuai reaksi penuntut pembebasan para remaja tersebut. Sehingga
terjadi demonstasi di Suriah menuntut pembebasan anak-anak itu. Tentara
berkuasa memilih menembaki para pemrotes dan mengakibatkan empat orang
meninggal.
Namun
reaksi tentara itu tidak meredakan protes justru malah mengakibatkan gelombang
protes semakin meluas yaitu dengan semakin banyaknya demonstasi yang
diantaranya digelar di beberapa Kota di Suriah yaitu dari Deraa menuju
kota-kota pinggiran di Latakia dan Banyas di Pantai Mederania, Laut Tegah. Gerakan
protes tersebut kemudian berkembang menjadi gelombang perang sipil yang dasyat.
Dimana perang dilakukan tidak hanya menggunakan senjata konvesional tetapi juga
meggunakan senjata kimia.
Dalam
analis konflik Suriah ada yang menyebutkan bahwa Konflik di Suriah didasari
oleh perang antar madhab teologi, yaitu kelompok Syiah dan Sunni.Kelompok Syiah
diwakili oleh Bashir al Assad yang berasal dari Syiah Alawite dan pada kelompok
Sunni adalah para penentangya. Namun analisis konflik Suriah yang diakibatkan
oleh konflik teologi ini banyak mendapat penentangan. Pasalnya
alasan teologi tak cukup dapat menggamparkan suatu konflik yang berkepanjangan.
Walaupun di dukung oleh beberapa data, namun alasan teologi lebih cocok menjadi
alasan tambahan saja karena konflik terjadi tak hanya diakibatkan oleh satu
atau dua masalah melainkan oleh beberapa masalah sebelumnya dan ditambahkan
beberapa unsur.
Seperti
dikutip dalam laman BBC yang memaparkan beberapa kejanggalan dalan konflik
Suriah yang disebut-sebut juga menjadi perang kepentingan antara Arab Saudi,
Turki, dan Amerika Serikat. Diatara beberapa yang perlu diketahui pada konflik
Suriah waktu itu adalah: Pertama, reaksi internasional yang justru PBB
menyepakati gencatan senjata selama 30 hari di Ghouta Timur, bagian kota di
Suriah. Kedua, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dibentuknya
koridor kemanusiaan yang mana hal ini menunjukan bahwa Rusia telah mengambil
peranan penting dalam keputusan yang diambil rezim Bashar Al Assad. Ketiga,
kemungkinan hasil perang yang dikatakan beberapa pakar adalah pemberontakan
terhadap Bashir Al Assad, namun hal tersebut segera berakhir karena kelomok
ekstremis yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS telah kehilangan kekuasaan
di Suriah dan Irak, walaupun belum sepenuhnya di kalahkan. Keempat,
situasi Suriah pra konflik juga perlu dicermati untuk memetakan penyebab
konflik Suriah. Sebelum konflik terjadi, banyak warga Suriah mengeluh tentang
tingginya angka pengangguran, tingkat korupsi yang tinggi dan tak adanya
kebebasan politik.
Sehingga
konflik saudara di Suriah ini menyebabkan timbulnya pertanyaan bahwa sebenarnya
siapa melawan siapa. Bashir Al Assad yang diketahui telah bertindak represif yang
pada akhirnya harus berperang melawan rakyatnya sendiri. Sebagai seorang
Presiden Assad meletakan kepentigan negaranya, dimana Assad dipenuhi kecemasan memikirkan
eksistensi dan keberlangsungan negaranya sehingga wajar ia sangat khawatir
terhadap kelompok-kelompok yang merongrong negaranya. Seperti diketahui
beberapa negara Timur Tengah yang akhirnya jatuh di tangan ISIS. Assad memilih
bersikap antipati pada kelompok jihadis pengusung khilafah yang
didalangi oleh ikhwanul muslimin dan ISIS.
Disisi lain saat itu Suriah juga sedang dalam
pembangunannya, dimana keadaan ekonomi tidak seimbang. Syuriah begitu
mengandalkan minyak bumi sebagai sumber penghasilannya, selain itu pengangguran
yang tinggi dan tidak kunung membaiknya situasi sejak dari kepemimpinan Ayahnya
hingga Assad. Hal itu menjadikan warga Suriah waktu itu mudah dipengaruhi oleh
iming-iming dari luar yang menjanjikan beberapa angan-angan, yaitu ide khilafah
yang diusung oleh ikhwanul muslimin, sehingga disini terdapat kelompok
jihadis yang berafiliasi dengan al Qaeda menentang sistem pemerintahan Suriah.
Hal
diatas rupanya tak diindahkan oleh beberapa negara, diantaranya Amerika Serikat
yang begitu mendambakan minyak di kawasan Timur Tengah yang akhirnya harus
berhadapan dengan Rusia. Seperti dietahui Assad lebih dekat dengan kelompok sosialis Rusia. Dalam hal ini
Amerika Serikat memperluas pengaruhnya lewat lembaga-lembaga dunia seperti PBB. Konflik
saudara di Suriah itu telah menyebabkan banyak kesengsaraan bagi warga Suriah,
sehingga sebanyak 200.000 lebih warga Suriah harus melarikan diri ke negara
sekitarnya. Belum lagi jumlah kematian akibat perang. Terlebih yang dipikirkan
disini ialah pada generassi penerus. Dimana banyak anak-anak menjadi korban
konflik.
Seperti
diketahui bahwa anak-anak yang tumbuh dan menyaksikan konflik selain akan
berpengaruh pada psikis juga akan tumbuh menjadi kecenderungan ekstrimis. Mereka
akan bergabung dengan kelompok-kelompok tersebut dengan tujuan mendapat
perlindungan dll. Sungguh suatu konflik adalah kejahatan kemanusiaan yang harus
dihentikan dan dan dicegah.
Peristiwa
konflik saudara yang terjadi di Suriah tersebut sangat pas sekali menjadi
perenungan Rakyat Indonesia yang sedang berada di tahun politik seperti ini.
Rakyat Indonesia harus membuka kembali matanya lebar-lebar dan mulai bersikap
keritis diluar kepentingan cita-cita negara tercinta. Jangan sampai momen
politik ini menyebabkan saling bertarung antar saudara sehingga pudarnya persatuan
bangsa.
Sudah
selayaknya kita kembali belajar dari sejarah bahwa Negara Indonesia didirikan
atas kepentingan bersama baik antar agama, suku, ras, dan adat. Sehingga
nampaknya kaum pengusung khilafah di negara ini memang tak belajar dan
melek sejarah, atau justru mereka memang berkeinginan menghancurkan negara ini
dengan sistem khilafah yang ditawarkannya. Padahal menurut fakta empiris
bahwa beberapa negara di Timur Tengah telah mencapai kehancurannya atas ide
ini.
Nah
sekarang saya tanya kepada pasukan khilafah itu, khilafah model yang seperti
apa yang ingin mereka bangun. Apakah seperti masa Abu Bakar, Umar, Ustman atau
Ali, atau malah khilafah menurut versi mereka sendiri. Hal ini sungguh tak bisa
dijawab oleh elit khilafah karena khilafah yang diusungnya hanya menjadi angan-anagn di siang
bolong.
Harapannya
semoga masyarakat Indonesia tak mudah dibodohi oleh pengusung khilafah yang
menggunakan berbagai atribut agama untuk memikat partisipan. Karena dibalik
beberapa aksi bela agama yang dilancarkan golongan ini sesungguhnya menyimpan
banyak kepentingan politik bagi agenda mereka sendiri, bukan untuk kemaslahatan
bangsa.
***
Referensi:
Fahham, Muchammad A, & Kartaatmaja AM.
(2014). “Konflik Suriah: Akar Masalah dan Dampaknya”. Politica, Vol.5
No.1.
Shahnaz, Meydira. (2017). “Respons UNESCO
terhadap Penghancuran Warisan Budaya Dunia di Suriah”. Journal of International
Relations, Vol. 3 No. 4.
Sahide, Ahmad. (2013). “Konflik
Syi’ah-Sunni Pasca-The Arab Spring”. Junal Kawitsara Vo.3 No. 3
BBC News. (2018). “Sepuluh Pertannyaan
Untuk Memahami Konflik Syuriah. “Diakses pada 2 November 2018. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-43403254.
Tags:
Opini
10 komentar
Some fantastic photos. Remarkable colors.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusWow! After all I got a web site from where I can in fact get valuable information regarding my study and knowledge.
BalasHapusHave you ever considered about including a
BalasHapuslittle bit more than just your articles? I mean, what you say is important
and all. Nevertheless just imagine if you added some great graphics or video clips to give your
posts more, "pop"! Your content is excellent but with pics and videos, this blog could certainly be one of the very
best in its field. Fantastic blog!
When someone writes an paragraph he/she retains the plan of a user in his/her mind that how a user can understand it.
BalasHapusTherefore that's why this paragraph is amazing.
Thanks!
hello!,I really like your writing very so much!
BalasHapusproportion we keep in touch extra approximately your post on AOL?
I need an expert on this house to solve my problem.
May be that is you! Taking a look ahead to look you.
After looking over a handful of the blog posts on your site, I truly like your way of writing a
BalasHapusblog. I saved as a favorite it to my bookmark webpage list and will be checking back in the near
future. Take a look at my website as well and tell me your opinion.
Good information. Lucky me I ran across your site by accident
BalasHapus(stumbleupon). I have saved it for later!
Attractive element of content. I simply stumbled upon your website and in accession capital to assert that I
BalasHapusget actually loved account your blog posts. Any way I will be subscribing in your augment or even I
fulfillment you access consistently rapidly.
I'm very happy to find this website. I need to to thank you for ones time due to this wonderful read!!
BalasHapusI definitely liked every little bit of it and I have
you book marked to check out new things on your site.