Suka Jalan-jalan ke Masjid, Jangan lupa Amalkan ini

Masjid Syaikhona Kholil Bangkalan
Masjid Syaikhona Kholil, Bangkalan, Madura
Dok: pribadi

Dewasa ini wisata religi atau biasa disebut rihlah semakin populer bersamaan dengan kesadaran keagamaan masyarakat. Salah satu objek wisata religi yang ramai dikunjungi adalah masjid. Selain untuk beribadah dan mengharap keberkahan dengan mengunjungi tempat-tempat suci, mengunjungi masjid adalah momen untuk menambah spirit keagamaan.

Melihat hal itu, kita menjadi perlu memahami etika ketika melakukan rihlah ke masjid-masjid. Karena Islam adalah agama yang menjunjung tinggi pentingnya akhlak, bahkan puncak dari kehidupan beragama adalah untuk menuntun pada akhlak yang mulia (akhlakul karimah).

Dalam kitab Maraqi al-‘’Ubudiyah, Imam an-Nawawi menjelaskan tentang adab masuk masjid yang perlu kita ingat. Antara lain, apabila hendak memasuki masjid, lepaskanlah sandal kiri terlebih dahulu, lalu letakkan kaki kirimu di atasnya, kemudian lepaskanlah sandal kananmu, dan dahulukan kaki kananmu untuk memasuki masjid.

Imam an-Nawawi juga memberikan keterangan bahwa setiap kali memasuki tempat yang mulia dan tempat yang tidak diketahui keadaannya maka perlu mendahulukan kaki kanan terlebih dahulu. Saat keluar dari satu masjid menuju masjid yang lain, dahulukan kaki kananmu. Apabila saat masuk dan keluar Ka’bah, dahulukan kaki kanan.

Lalu kita dianjurkan untuk membaca doa masuk masjid. Berikut bunyinya sebagaimana disebutkan oleh Imam an-Nawawi dalam Maraqi al-‘Ubudiyah

اللّهُمَّ صَلِ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya beserta para sahabatnya. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu.” (Lihat Syarah Maraqi al-‘Ubudiyah hal. 23 terbitan Darul Ilmi, Surabaya)

Selain itu, anjuran berdoa ketika hendak memasuki masjid telah diajarkan oleh para ulama. Banyak riwayat menyebutkan doa memasuki masjid ini, salah satunya dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dengan kualitas shahih, dalam bab doa saat masuk masjid;

 حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ لَيْثٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَسَنِ، عَنْ أُمِّهِ، عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَقُولُ: «بِسْمِ اللَّهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ» ، وَإِذَا خَرَجَ قَالَ: «بِسْمِ اللَّهِ، وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي، وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ»

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dan Abu Muawiyah dari Laits dari Abdullah Ibnul Hasan dari Ibunya dari Fatimah binti Rasulullah saw., ia berkata: Jika Rasulullah saw. masuk ke dalam masjid, beliau mengucapkan, "Dengan menyebut nama Allah, dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah bagiku pintu rahmat-Mu." Dan jika keluar beliau mengucapkan, "Dengan menyebut nama Allah dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-Mu)." (HR. Ibnu Majah)

Begitulah, ketika hendak masuk masjid, setelah mendahulukan kaki kanan, membaca doa masuk masjid dengan terlebih dahulu membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat (seperti yang terangkum dalam redaksi yang ditulis Imam an-Nawawi dan dalam hadits di atas). Lalu ketika keluar dari masjid, kita berdoa dengan redaksi bunyi doa keluar masjid seperti di atas.

Dalam Maraqi al-‘Ubudiyah, Imam an-Nawawi al-Bantani menuliskan doa berikut:

اللّهُمَّ صَلِ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي، وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

“Ya Allah limpahkanlah shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya beserta para sahabatnya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-Mu.” (Lihat Syarah Maraqi al-‘Ubudiyah hal. 23 terbitan Daarul Ilmi, Surabaya)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani memberikan penjelasan tentang hikmah penyebutan “rahmat” saat memasuki masjid, ialah karena masjid merupakan tempat rahmat Allah bagi hamba-hamba-Nya sesuai dengan ibadah mereka masing-masing. Sedangkan hikmah penyebutan “karunia” ketika keluar dari masjid yaitu agar Allah Swt membukakan pintu-pintu rezeki sehingga mereka tidak bergantung kepada manusia. Inilah berbagai karunia yang yang dilimpahkan Allah swt. kepada hamba-hamba-Nya, urai Imam an-Nawawi.

Semoga dengan pergi rihlah dari satu masjid ke masjid lainnya akan menambah keimanan kita. Tentu saja dengan tetap berakhlak baik ketika bepergian, yaitu dengan menjaga kebersihan tempat-tempat yang kita singgahi.

Wallahu a'lam


Tulisan ini pernah dimuat dalam http://sanadmedia.com/post/saran-imam-an-nawawi-untuk-penyuka-rihlah-masjid

Share:

0 komentar